Diantara
mesjid mesjid sebelumnya yang sudah pernah aku bahas, mesjid inilah yang
terletak ‘paling jauh’ dari pusat kota, paling terpencil dan paling sulit untuk
ditemui.. Namun, juga, diantara semua mesjid itu, mesjid Amalyah inilah yang
paling bersejarah buat aku.
Secara
geografis, mesjid ini terletak di kecamatan marpoyan damai, kelurahan
tangkerang tengah, dan beralamat di jalan nenas, pekanbaru, riau..
Ada
yang pernah mendengar jalan nenas..? Sebuah jalan yang merupakan ‘cabang’ dari
jalan Sudirman… Setidaknya, itulah nama jalan yang dulu kukenal, sebelum jalan
jalan di Pekanbaru diubah dengan nama jalan pahlawan… Sekarang, entahlah, aku
sendiri lupa apakah nama jalan itu sudah berubah atau belum..
Bagi
yang belum pernah mendengar jalan Nenas atau bagi yang belum pernah menemuinya,
sebenarnya sangat gampang untuk mencarinya, pertama jalan ini langsung tembus
ke Jalan Sudirman, kedua, di depan jalannya terdapat parit besar dan restoran
koki Sunda, juga ketiga, di depan jalannya juga terdapat plang mesjid Amalyah…
Dan mesjid inilah yang akan aku bahas saat ini.
Lalu, mengapa mesjid ini menjad ‘bersejarah’
bagiku, karena mesjid ini dekat dengan masa kecil dan masa remajaku. Disinilah
dulu aku sering sholat tarawih ketika ramadhan tiba, sholat shubuh setelah
zuhur, dan mesjid inilah yang selalu kulewati ketika bermain bersama teman
teman masa kecilku sambil menghabiskan sore. Teman teman yang sudah sangat jauh
saat ini..
Dan
sepertinya umumnya mesjid yang terus berbenah seiring berlalunya waktu, mesjid
ini juga telah banyak mengalami perubahan (a.k.a perbaikan), halamannya kini
semakin besar (bagian atas sungai yang dibeton), halamannya juga sudah
dikelilingi pagar, serta, seperti umumnya mesjid yang ada di Pekanbaru, bagian
dalam mesjid itu juga telah dilengkapi dengan ac. Serta perubahan perubahan
standar bagi sebuah mesjid yang telah berdiri cukup lama… Untuk lebih jelasnya
mengenai mesjid ini, bisa dilihat dari gambar gambar berikut..
Sedikit tambahan, dulu, ada beberapa orang yang keberatan dengan 'jalan' kecil diantara deretan pagar, yang disisakan untuk masuk kedalam mesjid ini. Para jamaah akan menumpuk dihalaman atau diluar halaman mesjid ketika ada event besar, seperti sholat idul fitri atau idul adha, atau juga sholat tarawih pada awal awal Ramadhan.
Pintu Mesjid |
(Masih) jamaah sholat jum'at |
Yups, memang, aku 'kembali kesini' bermaksud untuk melaksanakan sholat jum'at, sekaligus mengunjungi ibuku..
Kemudian, terakhir, tempat berwudhu di mesjid ini memang tidak terlalu luas.. Toiletnya juga cuma dua dan, yang disayangkan buatku, tidak bisa dikunci dari dalam... Agak 'menakutkan' jika digunakan untuk buang air besar.
Tempat Wudhu Pria (bagian dalam ruangan, dekat toilet a.k.a kamar mandi) |
Tempat berwudhu bagian luar, harusnya hanya untuk jamaah laki laki |
Tempat Berwudhu dan Toilet Pria |
Udah, mungkin gitu aja yang bisa gue bahas... Bagi yang ingin tahu lebih lanjut tentang mesjid ini, kunjungi aja... Ada planknya kok, di depan jalan nenas, di dekat rumah makan koki sunda, pekanbaru...