Jumat, 03 Juni 2016

Festival Siak:Sebuah Percobaan Mendongkrak Pariwisata Pekanbaru



            Dulu, sewaktu masa masa sekolah, satu hal yang dapat kuingat adalah ketika telah melewati sungai siak (melalui jembatan Leighton) berarti aku sudah cukup jauh dari rumah. Salah satu sungai yang terbesar di Pekanbaru itu seolah merupakan batas antara dua kota, Pekanbaru dan Rumbai… Masih dapat kuingat dengan jelas, mesan yang kudapat ketika melintasi sungai itu melalui jembatan. Ketika horizon langit terlihat biru menghampar, ada perasaan jauh dari rumah yang entah mengapa membuatku sejenak menikmati perjalanan. 
 
Sungai Siak dengan Jembatan Siak II
            Ada banyak hal yang mungkin dapat kuceritakan tentang sungai siak, dari yang mistis seperti buaya putih, keangkeran sungai siaknya atau yang logis seperti banyaknya muda mudi yang menghabiskan waktu dengan duduk duduk di tepi sungai sambil menikmati jagung bakar.
Dalam wikipedia dikatakan bahwa, “Sungai Siak adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Riau, Indonesia. Merupakan sungai terdalam di Indonesia, yang kedalamannya dahulu mencapai 30 meter, namun akibat pendangkalan kini tinggal sekitar 18 meter.[1] sehingga dahulunya sungai ini dapat dilalui oleh kapal-kapal besar seperti kapal tanker dan kapal peti kemas. Pada sehiliran sungai ini terdapat banyak pabrik di antaranya pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan kayu dan juga pabrik kertas.”
Di Pekanbaru, bahkan mungkin juga di Indonesia, sungai siak memang terkenal, meskipun sepertinya tidak begitu memantik kebanggaan dari penduduk kota ini. Mungkin karena airnya yang kotor, atau karena bau limbah pabrik, atau karena ada orang orang yang memilih sungai ini untuk menghabisi hidup mereka, atau juga karena ada cerita cerita mistis yang menakutkan dari sungai ini.. entahlah. Paling tidak, itu menurutku...
Air Sungai Siak yang kelihatan Kecoklatan
           Saat ini, sejak tanggal 2-4 Juni, sepertinya dengan tujuan untuk mendongkrak lagi potensi pariwisata sungai siak, Pemerintah Kota Pekanbaru mengadakan Festival sungai siak.
            Dalam laporannya, Republika.co.id menyatakan, “Festival Sungai Siak 2016 digelar mulai tanggal 2 sampai 4 Juni, dimeriahkan berbagai acara seperti parade perahu, lalu pentas seni dan tradisi, permainan tradisional, pesta kuliner, pameran foto, lomba foto, lomba mengarang serta lomba mewarnai.
Acara itu mengambil lokasi di bawah Jembatan Siak III atau Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah atau tepatnya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan. Terdapat puluhan stan bazar kuliner, kerajinan atau lainnya dari usaha mikro, kecil dan menengah setempat pada lokasi acara festival yang turut dihadiahi beberapa produk seperti kain tenun dan kerajinan dari berbagai kegiatan lomba yang digelar.
 
Jembatan Siak III
Yaa, begitulah, semoga saja acara tersebut mampu menjadi cikal bakal peningkatan pariwisata di Pekanbaru…
Pada hari ini, tanggal 3 Juni 2016, aku menyempatkan diri untuk melihat langsung festival itu. Dan entah mengapa, menurutku, festival itu tidak terlalu ramai dikunjungi masyarakat Riau…Atau mungkin, aku yang berada pada waktu dan tempat yang kurang tepat...
Festival Siak yang kurang ramai pengunjung
Tempat Duduk di samping sungai siak dekat diadakannya Festival Siak
Kalau yang ini lumayan ramai
Ibu ibu yang menunggui dagagannya
Parkirannya sih lumayan
            Tapi setidaknya, upaya pemerintah untuk meningkatkan sector pariwisata kota Pekanbaru melalui acara ini, harus diapresiasi dengan baik..
            Udah, mungkin gitu aja… Silahkan dinikmati sendiri gambar gambarnya..
#Para Sponsor

#Para Sponsor
Para Pedagang yang Meramaikan Festival Siak
(Masih) Para Pedagang
Bagi yang ingin mengunjungi Festival Siak, masih ada besok kok, hari terakhir...Bisa dilihat sendiri, 'kemeriahan' dari festival ini...
Silahkan menikmati liburan sambil menunggu ramadhan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar