Telah
beberapa hari aku tidak lagi meng-update blog ini,bisa karena malas, bisa
karena ada hal lain yang lebih ingin kuprioritaskan.
Sebelumnya,
aku katakana sekali lagi bahwa sumber blog ini, inspirasi dari artikel yang aku
tulis di blog ini adalah dari kegiatanku sehari hari, atau lebih tepatnya, dari
tempat yang telah kukunjungi di hari itu. Dan jelas, tempat tempat itu terletak
di Pekanbaru.
Sore
itu di hari sabtu, langit Pekanbaru terlihat biru. Atas permintaan istriku,
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, kami mengunjungi salah satu pusat
perbelanjaan terbesar di kota itu..
OK,
aku sebut saja, namanya Giant…
Pusat
perbelanjaan ini terletak di salah satu jalan protocol di kota ini, dulu namanya
jalan nangka, namun setelah ada peraturan bahwa jalan jalan protocol di kota
ini harus diubah menjadi nama pahlawan, jalan nangka ini kini berubah nama
menjadi jalan tuanku tambusai.
Sejak
aku kuliah dulu, salah satu yang menjadi catatanku mengenai pusat perbelanjaan
ini adalah caranya dalam menggaet pengunjung..
Dulu,
sewaktu tinggal di Depok (yang mungkin sama sama kita tahu bahwa pusat
perbelanjaan di kota ini tersebar hampir disetiap titik jalan margonda, jalan
paling terkenal di Depok) aku melihat bahwa Giant memiliki satu cara yang,
menurutku, beda dalam menggaet konsumennya.
Bukan
hanya sekedar pernyataan sebagai pusat belanja termurah, namun, pusat
perbelanjaan yang berada di bawah mall margocity ini menjanjikan bahwa akan
mengganti selisih belanja anda, jika anda menemukan harga barang yang lebih
murah ketika berbelanja di supermarket lain.
Jadi,
mereka ngak hanya memberikan janji, namun juga tantangan.
Namun,
jika kita berpikir lebih jauh, adakah orang yang akan balik lagi kesana, dengan
membawa semua bukti yang dibutuhkan, hanya untuk meminta ganti dari selisih
harga antara Giant dengan supermarket lain…?
Namun,
bagaimanapun, cara seperti ini telah berhasil menggaetku untuk beberapa kali
datang ke tempat itu, walau hanya sekedar membli sabun atau indomie.
Lain
di Depok, lain juga di Pekanbaru…
Persamaannya
adalah Giant tetap memberikan satu cara berbeda dalam menggaet konsumennya…
Coba
perhatikan gambar berikut ini.
'Lambang' Supermarket Giant, bukan hanya menandakan keberadaannya, nmaun juga sekaligus promo fasilitasnya. |
Parkir
Gratis… Itulah dua kata yang menjadi perhatianku. Berapakah harga sekali
parker, seribu, dua ribu, tidak begitu besar jika dibandingkan nilai yang kita
keluarkan. Namun, lagi lagi, Giant berhasil bermain main dengan psikologis
pelanggannya.
Kita
sama sama tahu bahwa banyak, kalau memang bukan semuanya, orang yang kesal
dengan keberadaan parkir liar, terutama yang tiba tiba datang ketika kita akan
pergi dan setelah dibayar, mereka tidak melakukan apa apa untuk membantu kita
keluar dari tempat parkir.
Satu
hal yang membuatku malas dalam mengunjungi salah satu toko buku terbesar dan
paling terkenal yang di kotaku adalah toko buku itu mengenakan tarif parkir
2000 per jam.
Dari
iklan tempat parkir saja, Giant telah secara tidak langsung mengatakan kepada
monsumennya bahwa kalian beruntung belanja disini..
Walaupun
mungkin, kata kata itu tidak sepenuhnya benar..
Kedua,
meskipun gedung itu milik Giant, namun dia tidak sendirian disana.. Dan inilah
prinsip para kapitalis yang harus kuakui, cemerlang..
Bagaimanapun
mereka tidak ingin sendiri, mereka mengajak ‘yang lain’ untuk mau berkongsi
bersama mereka…Sehinga, para konsumen yang berbelanja disana tidak pernah bosan
dan mereka memiliki banyak pilihan.
Sedikit
cerita, di Pekanbaru, dulu pernah ada sebuah ‘warun bakso’ yang memasang iklan
sangat luar biasa untuk menandakan berdirinya…
Menurutku, pendirinya telah menghabiskan ratusan juta hanya untuk iklan dan
memberitahukan kepada khalayak ramai tentang keberadaannya. Setiap orang yang
melintasi jalan Sudirman maupun Harapan Raya pasti mengetahui keberadaan warung
bakso tersebut.
Namun,
dia hanya bertahan kurang lebih satu tahun… Bahkan mungkin tak sampai satu
tahun. Mengapa…??
Apakah
tidak enak…? Menurutku rasa baksonya lumayan, berbeda dengan dagangan bakso di
tempat yang lain, bahkan istriku yang
sebenarnya kurang menggemari bakso, menyukai bakso di tempat tersebut.. Apakah
tempatnya kurang strategis…? Menurutku juga tidak, warung bakso itu terdapat
tepat di samping jalan Harapan Raya, salah satu jalan yang paling ramai di
Pekanbaru… Selain itu, dibandingkan yang lain, warung bakso ini juga terkesan
lebih mewah dengan harga yang relative murah.
Lalu,
kira kira, mengapa…?
Melalui
perbincangan singkat antara aku dan istriku, kami berpendapat bahwa ada satu
hal penyebab warung bakso tersebut akhirnya tutup, selain mungkin karena factor
pemiliknya.… Kurang variasi…
Disana
hanya menjual bakso.. Yups, hanya bakso.. Paling tambahannya tempe tahu dan
kerupuk. Tidak ada mie ayam, atau pangsit, atau yang sejenisnya.. Minumannya
pun hanya teh botol same ice lemon tea (teh botol juga sih).
Jadi,
begitulah, salah satu strategi dari supermarket giant, dia memiliki banyak
teman yang bisa dia ajak untuk menggaet konsumen bersama. Mari kita lihat, apa aja yang ada disana, selain atm center.
J.CO, Partnernya Giant |
Kelihatan kan tulisan 'Pojok Busana', di Giant, kita juga bisa beli baju |
Ada beberapa lagi yang belum sempat aku foto dan baru aku ingat keberadaannya saat menulis ini, salah satunya adalah restoran atau rumah makan cepat saji.
Oleh sebab itu, jika ke Giant, pelanggan bisa membeli kebutuhan sehari hari, beli obat obatan, beli 'cemilan' bahkan pergi makan...
Jadi, bukan hanya beli bakso... #eh
Mungkin
gitu aja, maaf maaf kalau salah.