Minggu, 17 Juli 2016

(Kuliner) Tempat Makan Prince Kitchen: Makan Sekaligus Nongkrong atau Nongkrong Sekaligus Makan



            Malam itu, sekitar pukul 11 malam, pesawat yang naiki baru saja mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh. Dari bandara, dengan menggunakan becak langganan, aku menuju tempatku menginap di daerah Banda Aceh (bandaranya terletak di Aceh Besar). Melalui perjalanan malam itulah, dipinggir pinggir jalan yang aku lewati, aku dapat menyaksikan sedikit tentang kehidupan malam masyarakat aceh. Dari yang dapat kulihat, malam menjelang dini hari tersebut, kedai kedai kopi terlihat ramai, bahkan dapat dikatakan membludak. Anak anak muda duduk berkelompok memenuhi kedai kedai kopi tersebut, bukan kedai kedai kopi ‘biasa’ seperti yang kita lihat dikampung kampung, tapi kedai kedai kopi yang terlihat lebih berkelas, “bisa sampai pagi pak…” begitu kata pengemudi becak yang kutimpangi dan melihat deretan motor yang ada di tempat itu, ak percaya.. Tempat ini tidak akan sepi satu atau dua jam lagi.
            Dari sanalah, aku dapat mengambil sedikit kesimpulan bahwa bisnis tempat makan sekaligus tempat nongkrong, tempat kaum muda mudi menghabiskan malam mereka, bercengkrama dengan teman teman mereka, adalah salah satu bisnis yang menjanjikan. Dan hal itu bukan hanya berlaku di Aceh.
            Barangkali, ada banyak tempat makan+nongkrong yang ada di Pekanbaru, namun setidaknya ada dua yang pernah kulihat, salah satunya bernama Dhapu Koffie, salah satu kedai kopi yang cukup mewah dan besar, yang sebelumnya pernah kutemui di Aceh dan juga pernah kukunjungi ketika bertugas di aceh, hanya saja, untuk yang di Pekanbaru aku belum pernah mengunjunginya.. Entahlah, aku juga tidak tahu apakah kedai koffie ini memiliki ‘induk’ yang sama dengan Dhapu Koffie di Aceh…
            Dan yang kedua, adalah tempat makan yang terletak dekat dengan rumahku dan setiap hari kulewati hanya saja, disebabkan karena rasa penasaran dan ingin coba coba, baru semalam tempat makan ini kudatangi.

            Tempat makan ini bernama Prince Kitchen, tempat makan yang baru saja dibuka di Pekanbaru beberapa saat menjelang Ramadhan 1437H kemarin. Sebuah tempat makan yang sejak baru akan dibangun hingga ramai seperti sekarang, selalu dapat kulihat. Kenapa…?? Karena memang tempat tinggalku melewati tempat makan itu.
            Lengkapnya, tempat makan ini terletak tepat di simpang antara jalan Harapan Raya (Jl. H Imam Munandar) dengan jalan bukit barisan, atau tepat di bagian depan jalan pesantren, Harapan Raya.
            Di depannya dapat dilihat bahwa tempat makan ini menyediakan ‘Kopi Roti Pisang Bakar’, jadi bisakah tempat makan ini dinamakan sebagai warung kopi…?? Entahlah. 
Selama pulan puasa kemarin, ketika pulang tarawih, tempat makan ini diisi oleh banyak pengunjung.. Jangan ditanyakan apakah mereka sholat tarawih atau tidak, aku sendiri tidak mengetahuinya. Sebagian dari pengunjung itu adalah anak anak muda yang sepertinya membutuhkan tempat untuk sekedar nongkrong bersama teman teman mereka.
Malam itu, hari minggu tanggal 18 Juli 2016, sekitar pukul 8 malam, aku bersama istri mengunjungi tempat makan itu. 

             
Tempat duduknya tersusun rapi dan terlihat mewah olehku, dan sejujurnya, aku agak ragu dengan harganya.. Setelah duduk diatas salah satu kursi yang ada disana, seorang pelayan mendatangi kami dan menyerahkan daftar makanan dan minuman yang ada disana. Jelas dong, yang pertama kali yang kulihat adalah daftar harganya, tidak terlalu mahal memang, namun juga tidak murah. Hanya saja, agak tidak normal menurutku. Mungkin memang, yang dijual disini bukan hanya makanannya, namun juga suasana dan waktu buat nongkrongnya.

'Layar Besar' yang jadi tontonan pengunjung
            Ditambah lagi, di tempat itu juga terdapat ‘layar besar’ yang sedang mempertontonkan pertandingan balap motor, ini juga menurutku salah satu nilai jualnya.. Dan pernah juga sekali atau dua kali, aku melihat live music diadakan di tempat ini.
            Ketika cukup lama duduk, barulah pesenan kami datang. Ayam penyet yang aku pesan rasanya biasa aja, sedang bihun goreng seafood yang dipesan oleh istriku rasanya lumayan. Aku menyukai capuccinonya yang aku pesan dan no coment untuk teh tarik yang dipesan istriku.. o iya, dari sini aku mendapat satu tips bagi pasangan yang ingin nge date dengan pasannya di tempat makan. Pesanlah makanan dan minuman yang berbeda, agar kita dapat mencicipi semuanya..
            Dan tanpa terasa, kami keluar dari tempat itu menjelang pukul setengah sepuluh malam.Kalau menurut aku pribadi, tempat ini lebih cocok di jadikan tempat nongkron dari pada tempat makanan, paling makanannya hanya dijadikan buat teman nongkrong aja..
            Udah dulu, mungkin gitu aja..  
Daftar Menu dan Lambang 'Prince' di Meja
 
Nasi dan Ayam Penyet (+ irisan timun dan selada dikit banget #ups) yang udah aku campur bihun punya istri.
 
Bihun Goreng Seafood
 
Cappucino
 
Teh Tarik
PS: Aku ngak ada kerjasama dan ngak dapat bayaran dari tempat makan ini dan juga sekaligus ngak minta izin sih.. semoga saja ngak ada masalah nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar