|
Perpustakaan Wilayah Riau Soeman HS (nb:gambar dapat dari google) |
|
Pustaka
wilayah provinsi Riau adalah salah satu kebanggaan dari warga kota Pekanbaru
(paling tidak itu berlaku untuk diriku). Jika Washingtong memiliki
perpustakaan kongres yang dipuji oleh Dan Brown dalam novel the Lost Symbolnya
serta dipuji juga dalam filmnya Nicolas Cage-National Treasure dan jika mesir
memiliki perpustakaan Alexandria yang bersejarah, pekanbaru memiliki perpustakaan wilayah yang
menurutku, juga memiliki keunikan dan kemegahan tersendiri. Perpustakaan yang bernama Perpustakaan Soeman
HS, yang terletak di jalan sudirman dan berseberangan dengan kantor gubernur
riau ini, langsung terlihat kemegahannya ketika kita menuruni jembatan layang
di dekat Jalan Tuanku Tambusai (jl Nangka dulunya) dari arah bandara. Atapnya
mengambil bentuk design seperti buku terbuka dan ada banyak tiang yang seolah
menegaskan kegagahannya (meskipun ada kenalan aku yang mengatakan tiang tiang
yang banyak itu terkesan mubazir)
Ketika
masuk kedalam halamannya,kita akan mendapatkan lapangan parker yang cukup luas
dan tidak dipungut bayaran, namun in syaa Allah aman karena ada pihak security
yang ditugaskan menjaga tempat parker ini.
Dari
tempat parkr ini, pada dinding perpustakaan kita akan melihat ukiran batu yang
menjelaskan tentang, yang sekilas aku baca, tujuan pendirian perpustakaan ini..
|
Ukiran Batu di dinding perpustakaan |
Dari sana,
aku berbelok ke arah kanan, masuk melalui pintu utara perpustakaan. Biasanya di
teras sebelah utara itu diisi oleh pria wanita, biasanya seumuran anak
kuliahan, yang sedang menggunakan laptop mereka, namun hari ini (09052016)
lantai itu lebih ramai lagi, ada anak anak dari taman kanak kanak bersama guru
mereka sedang mengadakan entah acara apa disana. Terlepas dari apapun acara
itu, karena kehadiran mereka, tempat itu menjadi lebih bising dari biasanya.
|
Anak anak sebuah taman kanak kanak yang entah sedang acara apa |
Masuk
kedalam perpustakaan tersebut, aku dibelakangi oleh meja resepsionis yang
bertujuan mengabsen tamu yang datang… Mungkin atas dasar itu, pintu sisi utara
ini pernah dijaga oleh salah seorang security perpustakaan untuk melarang para
pengunjung masuk melalui pintu ini. Namun sepertinya semua itu tidak berjalan
efektif. Mungkin, penyebab utamanya adalah karena para pengunjung telah
terbiasa masuk melalui pintu itu. Namun, meskipun dibelakangi oleh meja resepsionis, aku paling tidak disambut oleh tulisan perkenalan dimana tempat aku berada.
Setelah
melewati pintu, aku juga disambuat oleh ruangan (bilik melayu) yang dikhususkan untuk salah satu tokoh budayawan masyarakat riau, Bapak DR H Tenas Efendi, dan didepannya terdapat lab komputer yang juga bebas digunakan oleh pengunjung.
|
Bilik Melayau DR H Tenas Efendi |
|
Lab(?) Komputer di lantai dasar |
Setelah berada di lantai dasar, untuk naik ke lantai satu tas dan jaket harus dititipkan dulu melalui petugas disebelah kiri bawah (ketika kita naik tangga) yang di lantai dasar.
Lantai satu dan dua-lah tempat rak rak buku diletakkan…Sebuah tempat yang menurutku cukup nyaman untuk baca buku maupun menulis.
Beginilah kurang lebih penampakan tempatnya.
|
Penampakan para pengunjung yang lagi membaca buku dilantai dua |
|
Bersiap siap mencari buku diantara berak rak buku. |
|
Selain tempat untuk membaca dan menulis, dilantai satu ini jugasegala urusan administrasi peminjaman maupun pengembalian atau perpanjangan peminjaman buku dilakukan..
|
Sepertinya lagi meminjam buku |
|
lagi megembalikan atau memperpanjang peminjaman buku #ngak nanya sih. | |
Dari sini, aku ke lantai satu, secara garis besar, tidak ada perbedaan fungsi, sama juga sebagai tempat baca, ruang diskusi, atau mencari cari buku... O iya, kalau dilantai satu lebih kepada buku buku referensi non fiksi, seperti psikologi, buku buku agama, atau buku buku hobi, sedangkan dilantai dua, berisi buku buku perkuliahan, sastra, sejarah dan fiksi, ditambah lagi, dilantai dua tidak ada tempat administrasi peminjaman atau pengembalian, hanya ada satu bilik (khusus) sastra yang letakknya tepat di atas bagian administrasi di lantai satu...
Begini penampakan di lantai dua.. chek it out.
|
Bilik sastra yang berisi koleksi dari tokoh masyarakat riau. |
|
|
|
Lorong diantara dua rak buku |
|
Suasana hening di tempat baca di lantai 2 (maaf atas kualitas gambarnya) | | | | |
Yups, mungkin itu dulu. Secara pribadi aku menyadari banyak kekurangan disini, terutama kualitas gambarnya... Tapi, kalau memang ingin tahu lebih jauh tentang tempat ini, bisa langsung berkunjung kesini...
Ok, mungkin gitu aja..
In syaa Allah akan ku tambahkan lagi beberapa hal yang sayang untuk dibuang, terutama tentang sebuah kritik terhadap perpustakaan ini...
terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar