Bagi
sebagian besar orang, waktu sore mungkin adalah waktu yang paling banyak
dikenang, sebuah waktu yang dramatis, disaat pijar sang surya terasa lembut,
kemudian meredup, dan melukis pesona jingga yang menandakan datangnya senja.
Sewaktu
aku remaja dan mulai beranjak dewasa, aku terbiasa menghabiskan sore dengan berolahraga.
Dan olahraga yang menjadi pilihanku adalah olahraga yang paling merakyat yang
biasa dilakukan oleh banyak orang, sepakbola sama jogging.
Dalam
bermain sepakbola, bersama dengan teman teman dekat rumah, aku biasa bermain di
sebuah lapangan pasir yang sangat luas yang lokasinya sebelum MTQ (jika dari pusat kota) di sebelah
kiri. Tempat yang juga pernah dijadikan sebagai sarana balap motor (motor
cross). Namun seiring waktu yang berlalu, seiring usia kami yang beranjak
dewasa, tempat itu kini hanya menyisakan kenangan… Dan setelah digunakan
sebagai tempat mangkal truk barang, sekarang, aku tidak tahu lagi tempat itu
digunakan untuk apa, sepertinya terlantar begitu saja.
Selain
itu, sebagai anak bola a.k.a pernah latihan sepakbola, aku juga biasa
menghabiskan sore di sebuah tempat, sebuah lapangan rumput yang menjadi bagian dari gubernuran riau. Ada beberapa
lapangan rumput di tempat itu dan biasanya, karena jumlah kami yang sangat
banyak, oleh sang pelatih kami biasanya dibagi beberapa tim…
Kemudian,
ketika mulai beranjak dewasa dan tidak lagi bermain bola, aku masih beberapa
kali pergi ke gubernuran tersebut untuk lari sore, mengitari lapangan lapanga
rumput yang dulu kugunakan untuk bermain sepakbola…
Bahkan dalam ingatanku,
saat saat itu terasa menyenangkan…
Hanya
saja, sepertinya karena alasan keamanan dan sterilisai daerah gubernuran, sejak
sekitar, sepertinya, tahun 2004, gubernuran itu tidak lagi boleh didatangi
orang orang untuk berolahraga, hingga sekarang… Masih dapat kuingat, senyuman
security tempat itu, yang mengusir kami ketika kami datang kesana untuk
berolahraga.
Sekarang,
aku tidak tahu tempat itu (tempat kami biasanya berolahraga itu) digunakan
untuk apa, sepertinya dibiarkan begitu saja. Bahkan, mungkin untuk penghijauan
dan menegaskan ke-steril-annya, lapangan rumput yang kami gunakan untuk bermain
sepakbola dulu, kini ditanami beberapa pohon.
Lepas
dari sana, masa masa liburan kuliah di awal awal aku jadi mahasiswa (tahun
2004), aku juga biasanya lari sore di mtq, namun itu juga tidak bertahan lama…
Sekarang, tempat aku biasa lari dulu juga terlihat lenggang, sepi, dan seperti
yang lain, menyisakan sebuah kenangan yang semakin memburam seiring waktu yang
berlalu. Memang MTQ (disekitar jalan arifin ahmad itu) sering digunakan untuk
acara acara tertentu, namun tempat aku biasanya menghabiskan sore itu, kini
terlihat sendu…
Waktu
berlalu, segala sesuatunya memang berganti, beberapa tempat yang dulu sering
kukunjungi untuk menghabiskan sore dengan waktu yang bermanfaat, kini telah
berubah fungsi untuk menjadi sesuatu yang sebagian besarnya tidak kumengerti…
Namun,
meskipun begitu, sore bagiku tidak selamanya kelabu.. Bahkan jika kucoba
kembali mereka reka waktu yang berlalu, sebagian besar dari seluruh sore yang
kulewati di Pekanbaru, selalu memberikan warna yang berbeda dan mampu membuatku
rindu.
Dan
setelah berpisah dengan lapangan pasir motocross, gubernuran dan halaman mtq
pekanbaru, sejak pertengahan masa kuliahku, aku telah menemukan sebuah tempat
baru untuk kembali melukis warna yang berbeda dalam melewati soreku…
Lapangan
mesjid agung An-nur pekanbaru…
Mesjid Agung Annur sore ini, 06052016 |
Dulunya,
ketika taman kota mungkin belum terkonsep oleh pemerintah, halaman mesjid agung
annur yang terletak dijalan hangtuah pekanbaru tersebut sebenarnya cukup kecil.
Lapangannya yang besar sekarang ini dulu merupakan gabungan dari sebuah jalan
dua arah, stadion hangtuah dan sebuah kolam renangan kalinjuhang,
Kini,
mungkin karena tidak ada lagi tempat lain yang bisa digunakan warga kota ini
untuk menghabiskan sore mereka, tempat itu sepertinya semakin ramai. Dan untuk
menghormati kesucian mesjid agung annur tersebut, orang orang yang berkunjung lapangan
tersebut, entah untuk berolah raga atau hanya sekedar menghabiskan sore mereka,
wajib menggunakan pakaian yang menutup aurat. Sekarang, di pintu masuk halaman
mesjid agung tersebut, di dekat tempat parkirnya, terpampang pengumuman
tersebut. Pengumuman yang kembali ditegaskan oleh securytinya jika ada orang
yang coba coba melanggarnya…
Udah
dulu, gitu aja…
Lapangan parkirnya yang cukup luas |
Mereka yang menghabiskan sore diatas hijaunya rumput halaman mesjid agung An nur Pekanbaru Sore yang semakin redup dan lapangan yang telah mulai kosong |
NB: Mohon maaf untuk kualitas gambarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar